Peristiwa Hebat Soekarno Yang Mengguncangkan Markas PBB di New York

Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Amerika Serikat dan berbicara di depan forum internasional, ternyata ada peristiwa hebat bagaimana dulu Presiden Soekarno berpidato yang mengguncang markas PBB di New York, pada 30 September 1960 lalu.

Presiden Soekarno membacakan pidato yang berjudul 'Membangun Dunia Baru'. Pidato tersebut sebagai salah satu yang paling kontroversial dalam sejarah sidang umum PBB. Kedatang Presiden Soekarno tersebut karena PBB sebagai lembaga yang gagal dalam menciptakan perdamaian, sehingga akhirnya Soekarno menyerang PBB.

Ia pun meminta PBB memasukkan pancasila dalam piagam PBB yang sudah ketinggalan zaman sebagai solusinya. "Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa diterimanya kelima prinsip itu dan mencantumkan dalam piagam, akan sangat memperkuat organisasi ini," kata Soerkarno.

Kisah ini memang membuat PBB terguncang oleh perkataan Presiden Soekarno. Karena bukan hanya membacakan sebuah pidato, namun Soekarno ingin markas PBB yang terdapat di New York untuk pindahkan ke Asia, Afrika atau Jenewa. Dimana lokasi tersebut dapat menjauhkan dari perang dingin antara Blok Barat dan Timur.

Gerakan Non Blok justru dia mengkampanyekan agar tidak memihak terhadap Uni Soviet atau Amerika Serikat. Namun berdirinya di tengah, untuk menjaga perdamaian dunia. Dengan demikian, Soekarno memasukan rencana resolusi lima negara seperti India, Yugoslavia, Ghana dan Indonesia.

Sebagai juru bicara lima negara tersebut, Soekarno meminta agar Presiden AS Eisenhower mengadakan sebuah perundingan dengan PM Kruschev dari Uni Soviet dalam rangka membahas meredakan ketegangan dunia. Di sana Soekarno akan menyampaikan sebuah pidato yang berisikan 'Bangunlah Duniaku'

"Bangunlah dunia ini kembali! Bangunlah dunia ini kokoh, kuat dan sehat! Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan. Bangunlah dunia yang sesuai dengan impian dan cita-cita umat manusia!" untuk membuat dunia menjadi lebih baik, dengan lantang Soekarno menyampaikan suaranya.