Pasca Kematian Mirna, Pesanan Kopi Vietnam Di Cafe Olivier Semakin Membludak

Pasca berminggu-minggu menjadi tempat kejadian perkara (TKP) kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, kini Café Olivier yang terletak di Mall Grand Indonesia menjadi buruan banyak warga Jakarta kelas menengah. Telepon di meja penerima tamu berdering tanpa henti. Jumlah antrian pun semakin membludak.

“Sudah hampir seminggu konsumen terus membludak. Itulah kenapa kafe kami selalu penuh,” ujar sang resepsionis kepada beberapa konsumen yang sedari tadi menunggu.

Tim Polda Metro Jaya saat menyelidiki pegawai Cafe Olivier, Jakarta. Sumber: Tribunnews

Anehnya, meski menjadi tempat kejadian yang menewaskan Mirna, kafe ini sama sekali tidak dijauhi, malah dijadikan ajang pamer oleh warga yang penasaran akan kopi yang sempat diminum oleh Mirna. Kopi yang dimaksud adalah kopi Vietnam.

Konsumen pun banyak yang rela mengantri demi duduk di meja nomor 54, TKP kasus pembunuhan yang membuat Jessica Wongso mendekam di penjara. Manajer dan pegawai kafe pun memilih untuk menutup diri ketika ditanyai oleh wartawan.

“Maaf, kami tidak melayani pertanyaan dari media untuk saat ini. Kami turut berdukacita atas apa yang dialami oleh keluarga (Mirna),” kata salah seorang pegawai pria yang menyembunyikan identitas namanya.

Café Olivier pun sempat memberhentikan mesin kopi Vietnam mereka karena kewalahan menghadapi banyaknya pesanan. Namun setelah satu jam berselang, konsumen kembali dilayani. Beberapa diantara konsumen mengaku bahwa rasa penasaranlah yang membuat kopi Vietnam di kafe tersebut terjual dalam waktu cepat.

“Jika Anda ingin berenergi, maka kopi Vietnam adalah pilihan yang sempurna. Kematian Mirna tidak membuat konsumen merasa khawatir, malah semakin tertarik untuk mencobanya,” kata salah seorang konsumen yang rela menunggu kopi tersebut dihidangkan.

Dalam sehari, Café Olivier bisa melayani 100 cangkir pesanan kopi Vietnam, bahkan sebelum jam pulang kantor. Tampaknya bisnis mereka sama sekali tidak terpengaruh oleh kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Jessica, malah menangguk untung besar.